Inflasi Kota Denpasar Rendah di Awal Tahun 2023
Inflasi Kota Denpasar rendah di awal tahun 2023. Inflasi diukur dengan Indeks Harga Konsumen (IHK), yaitu rata-rata perubahan harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat. Inflasi rendah menunjukkan harga-harga stabil dan terkendali.
Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum yang menurunkan daya beli masyarakat. Inflasi diukur dengan menggunakan Indeks Harga Konsumen (IHK), yaitu rata-rata perubahan harga dari sekelompok barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Denpasar, inflasi bulanan Kota Denpasar pada tahun 2023 tercatat rendah di awal tahun.
Pada bulan Januari, inflasi Kota Denpasar sebesar 0,62 persen, lebih tinggi dari inflasi nasional yang sebesar 0,34 persen. Namun, pada bulan Februari, inflasi Kota Denpasar turun menjadi 0,04 persen, lebih rendah dari inflasi nasional yang sebesar 0,16 persen. Pada bulan Maret dan April, inflasi Kota Denpasar juga lebih rendah dari inflasi nasional, yaitu masing-masing sebesar 0,03 persen dan 0,06 persen.
Inflasi rendah Kota Denpasar di awal tahun 2023 ini menunjukkan bahwa harga-harga barang dan jasa di kota tersebut relatif stabil dan terkendali. Hal ini dapat berdampak positif bagi daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi Kota Denpasar.
Inflasi Kota Denpasar dipengaruhi oleh perubahan harga dari tujuh kelompok pengeluaran, yaitu bahan makanan; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau; perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar; sandang; kesehatan; pendidikan, rekreasi dan olah raga; serta transpor, komunikasi dan jasa keuangan.
Dari ketujuh kelompok pengeluaran tersebut, kelompok bahan makanan memberikan kontribusi terbesar terhadap inflasi Kota Denpasar pada tahun 2023.
Menurut data BPS Provinsi Bali, beberapa komoditas bahan makanan yang mengalami kenaikan harga di Kota Denpasar pada tahun 2023 antara lain adalah cabai merah besar, cabai rawit hijau, bawang merah, telur ayam ras, daging ayam ras potong, dan ikan tongkol.
Sementara itu, beberapa komoditas bahan makanan yang mengalami penurunan harga antara lain adalah beras.